Mengenai Saya

Foto saya
Aku hanyalah seoarang manusia yang bisa saja salah dalam setiap kata yang telah aku ucapkan, tulisan yang telah aku buat.jika terdapat kesalahan kata, tanda baca, nama, dsb harap dimaklumi, Sungguh, Allahlah yang maha sempurna dengan segala sesuatu, dan aku hanyalah manusia yang terkadang alfa atas setiap hal yang telah kulalui.

Sabtu, 24 Oktober 2009

ABU HURAIRAH

Abu Hurairah
Abu Hurairah (21 SH – 59 H= 602 M – 679 M)

Nama “Abu Hurairah” adalah nama kunyah atau gelar yang diberikan oleh Rasul SAW, karena sikapnya yang sangat menyayangi kucing peliharaannya. Sedangkan nama aslinya di masa Jahiliyah adalah ‘Abd Syams ibn Sakhr. Kemudian ketika masuk Islam Nabi SAW menggantinya dengan Abdurrahman ibn Sakhr Al-Dausi (dari Bani Daus ibn Adnan) Al-Yamani. Ia adalah salah seorang sahabat Rasul SAW yang diberi gelar kehormatan oleh para ulama dengan Al-Imam, Al-Faqih, AL-Mujtahid, dan Al-Hafidz. Dialah salah satu sahabat yang didoakan Rasulullah agar mempunyai kekuatan hafalan yang tinggi. Ia dilahirkan pada 19 sebelum hijriyah, sedang meninggalnya di Al- ‘Aqiq pada tahun 59 H.
Abu Hurairah dating ke Madinah dan bergabung dengan Nabi Saw pada waktu berlangsungnya kampanye menentang Khaibar pada bulan Muharram tahun 7 H (629). Tapi sumber lain menyebutkan bahwa ia masuk Islam sebelum hijrah atas dorongan Thufail ibn ‘Amir. Sejak memeluk Islam belia selalu beserta Nabi dan menjadi ketua Jama’ah ahli al-shuffah.
Mengenai kredabilitas Abu Hurairah ini, khususnya keterkaitannya dengan periwayatan hadis, banyak yang memberikan penilaian terhadapnya baik yang positif maupun yang negative.
Abu Hurairah dikenal sebagai sosok sahabat yang sangat sederhana dalam kehidupan materi, wara’, dan takwa. Seluruh hidupnya diabdikan untuk selalu beribadah kepada Allah SWT. Ia pernah di angkat menjadi peggawai di Bahrain pada masa khalifah Umar ibn Khattab, akan tetapi ia kemudian diberhantikan karena kebiasaannya yang terlalu bnayak meriwayatkan hadis.kebiasaan ini bertentangan dengan kabijaksanaan Umar ibn Al-Khattab yang pada saat itu memperketat izin periwayatan hadis. Pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib ia menolak untuk diangkat menjadi pegawai. Akan tetapi pada masa Muawiyah ia menerima menduduki jabatan sebagai penguasa di Madinah.
Hadis-hadis yang diterimanya, diriwayatkan oleh sekitar 800 orang dari kalangan Sahabat dan Tabi’in. Dari kalangan para Sahabat antara lain, Abdullah bin Abbas, Abdullah ibn Umar, Jabir ibn Abdillah, Anas ibn Malik. Sedang dari kalangan Tabi’in yaitu Sa’id ibn Al-Musayyab, Ibn Sirin, Ikrimah, Atha’, Mujahid, dan Al-Sya’bi. Menurut keterangan Ibnu Jauzy dalam Talqih Fuhumi Ahl Al- Atsar, bahwa hadis yang diriwayatkannya sebanyak 5.347 buah. Beliau adalah perawi dari kalangan Shahaby yang paling banyak meriwayatkan hadis.
Di antara silsilah sanad yang paling shahih untuk hadis-hadis yang diterima dari Abu Hurairah ialah melalui Ibn Syihab Al-Zuhri, dari Sa’id ibn Al-MUsayyab. Sedang silsilah sanad dari yang paling lemah ialah melalui al-Sirri ibn Sulaiman dari Daud ibn Yazid Al-Audi dari Yazid (ayah Al-Sirri).
Dalam beberapa riwayat disebutkan, bahwa ia juga termasuk salah soerang Sahabat yang memiliki catatan beberapa nama yang menulis hadis yang diterima antara lain Abu Shalih Al-Samani, Basyir ibn Huhaik, Abd Al-Aziz ibn Marwan, Muhammad ibn Sirin, dan Marwan ibn Hakam.

DAFTAR PUSTAKA
Munzier Suparta, Ilmu Hadis, Jakarta ; PT Raja Grafindo Persada, 2006

Tidak ada komentar: