Mengenai Saya

Foto saya
Aku hanyalah seoarang manusia yang bisa saja salah dalam setiap kata yang telah aku ucapkan, tulisan yang telah aku buat.jika terdapat kesalahan kata, tanda baca, nama, dsb harap dimaklumi, Sungguh, Allahlah yang maha sempurna dengan segala sesuatu, dan aku hanyalah manusia yang terkadang alfa atas setiap hal yang telah kulalui.

Sabtu, 24 Oktober 2009

Thabaqat

1.Thabaqat adalah angkatan, kalangan, kelompok

2.Mufassir dari kalangan sahabat : Abu Bakar, Umat bin Khathab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, Ibnu Masud, Ubai bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, Abu Musa Al-Asya’ri dam Abdullah bin Zuber ra. Dari kalangan khulafaur Rashidin, yang terbanyak diambil riwayatnya mengenai tafsir, ialah Ali bin Abi Thalib ra, sedangkan dari khalifah yang tiga sebelumnya hanya sedikit. Hal itu disebabkan mereka lebih dahulu wafat, sebelum banyak bertemu dengan masalah-masalah yang memerlukan penafsiran dan penjelasan ayat-ayat al-Qur’an.

3.Dari kalangan sahabat yaitu Ibnu Abbas. Beliau diberi gelar oleh Rosulullah sebagai “Tarjumanul Qur’an” yakni, orang yang pandai dalam memahami maksud-maksud al-Qur’an.

4.Dari kalangan tabi’an terbagi mejadi tiga thabaqat : thabaqat ulama Mekah, Madinah dan Iraq.

5.Thabaqat ulama Mekkah : Mujahid atha ’ibn Abi Rabah, Ikrimah Maula Ibnu Abbas, Sa’id bin Juber dan Thawus.

6.Thabaqat ulama Madinah : Za’id bin Aslant, Abdul Aliyah.

7.Thabaqat ulama Iraq : Masruq bin Al-Ajda, Qatadah bin Di’amah, Abu Sa’id al-Hasan al-Bisry, Atha’ bin Abu Muslim al-Khurasany, Murrah al-Handani al-Kufy.

8.Mufassir dari kalangan Tabi’in : Sufyan bin Uyainah, Waqi’ bin Abi Iyas, Ishaq bin ra Waih, ’Abd Bin Humaid, Rauh bin Ubadah, Abu Bakar bin Abi Syaibah.

9.Syarat-syarat mufassir
a.Memiliki etikat yang benar dan mematuhi segala ajaran agama
b.Mempunyai tujuan yang benar untuk kemaslahatan
c.Seorang penafsir seyogyanya hanya berpegang kepada dalil naql dari nabi,
dari sahabat dan orang-orang yang hidup sezaman dengan mereka, serta
menghindari segala sesuatu yang tergolong bid’ah
d.Seorang mufassir harus menguasai ilmu-ilmu yang sudah semestinya yang
diperlukan oleh penafsir
e.Mempunyai akidah yang benar
f.Bersih dari hawa nafsu
g.Menafsirkan terlebih dahulu dari al-Qur’an ke al-Qu’ran, karena sesuatu yang
masih global pada satu tempat telah diperinci di tempat lain, dan sesuatu yang
dikemukakan secara ringkas di suatu tempat, telah diuraikan di tempat lain.
h.Mencari penafsiran dari sunnah, karena sunnah berfungsi sebagai pensyarah
Qur’an dan penjelas al-Qur’an.
i.Apabila tidak didapatkan penafsiran dari sunnah, hendaklah meninjau dari
pendapat para sahabat, karena mereka lebih mengetahui tentang tafsir al-Qur’an
j.Apabila tidak ditemukan penafsiran dari al’Qur’an, hadis dan para sahabat,
maka sebagian besar ulama hendaklah mencari pendapat dari tabi’in.

10. Kode etik mufassir
a. niat yang baik dan tujuan yang murni
b. karakter yang baik
c. keteladanan
d. kebenaran dan keakuratan dalam periwayatan
e. kerendahan hati dan kelembutan
f. perasaan hormat
g. terus terang dalam kebenaran
h. tingkah laku yang baik
i. katabahan dan keikhlasan

Tidak ada komentar: